Langsung ke konten utama

Ayo Jangan Malas Menjaga Kebersihan


Jurnalismuda.com -- Menjaga kebersihan sudah menjadi suatu kewajiban pokok bagi setiap orang. Kebersihan terhadap lingkungan mempunyai peran yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Di mana pun dan kapan pun kita berada, kita wajib dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita agar dapat terwujud pola hidup sehat. Kebersihan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam menjaga kesehatan. Membiasakan menjaga kebersihan juga dapat mengurangi risiko dari terserang penyakit.

Mengutip keterangan dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, “Kebersihan itu sebagian dari iman”. Artinya kebersihan itu bersumber dari keimanan dan juga merupakan sebagian dari iman. Dengan demikian, kebersihan dalam ajaran agama Islam mempunyai nilai ibadah dan aspek .

Selain itu, pepatah juga mengatakan “Kebersihan adalah pangkal kesehatan”. Dari pepatah itu, kita tahu, kebersihan sangat berpengaruh bagi kesehatan.

Pada awal tahun 2020, dunia heboh dengan kemuculan suatu virus baru yaitu virus korona. Virus tersebut berkembang dengan cepat sekali hingga menginfeksi jutaan orang.

Untuk mengupas penyebab kemunculan virus tersebut, muncul berbagai macam tanggapan dari orang-orang, salah satunya adalah berasal dari makanan-makanan yang dikonsumsi. Kalau kita tinjau dengan masalah kesehatan, bahwa kemunculan virus korona bisa saja disebabkan minimnya dalam menjaga kesehatan terhadap pola makanan yang dikonsumsi. Maka tidak heran bagi kita, kenapa orang-orang bisa banyak terinfeksi karena virus korona. Hal ini disebabkan makanan-makanan yang dikonsumsi tidak mengandung nilai kebersihan dan tidak menjamin bagi kesehatan tubuh.

Salah satu cara yang paling efektif dan sedehana untuk mencegah rantai penyebaran virus korona ialah dengan menjaga kebersihan. Baik dalam menjaga kebersihan diri maupun dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dalam menjaga kebersihan diri sebernanya tidak terlalu sulit bagi seseorang bahkan sudah kita kenal dan sudah diajarkan dari sejak usia dini.

Dalam menjaga kebersihan diri, kita bisa saja mulai dari membiasakan untuk mencuci tangan sesudah bekerja maupun sebelum makan, menjagak jarak (sosial distancing) ketika sedang berbicara dengan orang lain, tidak terlalu sering untuk menyentuh wajah, membiasakan untuk periksa diri ke dokter jika mengalami gejala, dan memakai masker jika kita sedang sakit maupun dalam berpergian, serta membiasakan untuk membersikan barang-barang yang sering kita pakai atau kita gunakan sehari-hari.

Selain menjaga kebersihan pada diri, kita juga harus memperhatikan lingkungan yang ada di sekitar kita. Apakah sudah bersih atau belum. Menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal bisa saja kita lakukan dengan membersihkan sampah-sampah. Kemudian, sampah-sampah tersebut kita pisahkan menjadi tiga macam bentuk sampah yaitu sampah organik, sampah non organik dan sampah botol. Dengan demikian, pemilihan jenis sampah akan dapat bermanfaat kembali. Sampah-sampah organik bisa kita gunakan sebagai bahan kompos. Sedangkan sampah-sampah non organik bisa dilakukan daur ulang kembali.

Menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan sebaiknya dilakukan setiap hari. Jangan pernah kita sampai cuek terhadap kebersihan lingkungan dan tanpa memperdulikannya. Membiarkan lingkungan menjadi kotor sama saja kita membiarkan penyakit datang. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap segar dan bersih kita harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Selain terhindar dari penyakit, juga menciptakan lingkungan yang sejuk, aman, dan nyaman, serta lebih tenang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.***


Catatan: Artikel ini telah dimuat di Banaran Media, 14 Juli 2020.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mengubah atau merubah?

Ranah Pesisir, Jurnalismuda — Mengubah atau merubah? Penulisan kedua kata ini sering kali terjadi keliru. Apalagi kamu yang masih baru dalam menulis, pastinya sering kebingungan dalam menggunakan kedua kata ini. Oleh karena itu, dalam artikel ini saya akan ulas mengenai kedua kata. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini! (1)  Budi   mengubah susunan kalimat itu. (2)  Jaka tidak merubah susunan kalimat itu . Contoh kalimat (1) dan kalimat (2) di atas, jelas predikat tersebut memiliki penulisan   kata yang berbeda. Jadi, menurutmu, penulisan yang benar adalah mengubah atau merubah ? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), kata ubah dan rubah memiliki makna yang berbeda. Kata ubah merupakan kata kerja yang bermakna ‘tukar atau ganti’, sedangkan kata rubah adalah kata benda yang bermakna ‘binatang jenis anjing, bermoncong panjang, makanannya daging, ikan, dan sebagainya’. Secara morfologis, kata ubah memiliki kemampuan bergabung dengan beberapa afiks b...