Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Pentingnya Menerapkan Ilmu Kebahasaan dalam Puisi

Jurnalismuda.com -- Puisi adalah suatu karya sastra yang menggambarkan suatu pemikiran, perasaan, dan peristiwa yang dibentuk secara imajinatif, emosional, dan struktur gaya bahasa, serta irama yang khas. Waluyo  (2020:25) juga berpendapat bahwa puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkosentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batin. Untuk menciptakan sebuah puisi yang indah, tentu saja seseorang diajak untuk berpikir secara kreatif, baik dalam menentukan tema, judul, gaya bahasa, maupun pemilihan diksi yang tepat untuk digunakan. Di samping itu, puisi akan lebih indah jika diterapkan ilmu kebahasaan secara matang. Namun, kesalahan yang sering terjadi ketika dalam menulis puisi ialah seorang penyair lebih mengutamakan dan  mementingkan gaya bahasanya sendiri, tanpa ada memperhatikan kaidah penulisannya, seperti yang terjadi dalam antologi puisi...

Puisi Yori Leo Saputra

Suasana Dusun Pagi ini terasa mencekam di suasana dusun Kutatap jalan sepi tak berinsan Kanan-kiri rumah tutup seketika Ke mana insan di dukuh ini? Kenapa hilang seketika? Tak seperti biasa kurasa Pondok kecil di pinggiran jalan perkampungan Tempat pengisi lambung kekosongan Bagi orang-orang  Kini sepi… Tiada lagi didatangi para insan Suara-suara kebisingan yang menyeringai  tiada lagi menggema di telinga Keramaian lesap seketika Kini sepi, sunyi Kurasa Bak di padang pasir Koto Raya, 2020

Tanda Hubung dan Tanda Pisah

Jurnalismuda.com -- Tanda hubung berfungsi sebagai menyambung atau merangkai dan bentuknya lebih pendek daripada tanda pisah. Sementara itu, tanda pisah memiliki fungsi sebagai pemberi batasan dan bentuknya lebih panjang dibandingkan dengan tanda hubung. Dalam buku  Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI  (2016:36-56), pemakaian tanda baca dalam bahasa Indonesia terdiri dari lima belas tanda baca, yaitu tanda titik; tanda koma; tanda titik koma; tanda titik dua; tanda hubung; tanda pisah; tanda tanya; tanda seru; tanda elispsis; tanda petik; tanda petik tunggal; tanda kurung; tanda kurung siku; dan tanda miring; serta tanda penyikat atau apostrof. Pada artikel kali ini, saya akan membahas dua permasalahan mengenai tanda baca yang sering keliru saat penggunaannya, yaitu tanda hubung dan tanda pisah. Dalam  Kamus Besar Bahasa Indonesia  (KBBI), tanda hubung adalah tanda garis (-) untuk menghubungkan unsur kata yang terpisah oleh pergantian baris, memisahkan be...