Gadih Minang [Foto: Jurnalismuda.blogspot.com]
Padang, Jurnalismuda – Sebagaimana Rasulullah Saw. dalam hadis (HR. Bukhari) telah menyebutkan bahwa ada empat faktor yang menjadi patokan seseorang dalam memilih jodoh, baik itu jodoh laki-laki maupun perempuan, yaitu dilihat dari harta, keturunan, ketampanan atau kecantikan, dan agamanya.
Dilansir dari Republika.co.id, ternyata keempat faktor ini bisa menjadi penunjang dalam berumah tangga seseorang agar tetap kuat dan berdiri kokoh dalam mengarungi kehidupan. Nah, hal itu tidak jauh berbeda dengan sistem yang diterapkan dalam adat Minangkabau. Dalam memilih perempuan di Minangkabau, adapun keriteria yang harus diperhatikan.
Dt. Parpatiah Nan Sabatang, menyebutkan, bahwa ada 6 hal yang harus diperhatikan, yaitu rancak ruponyo (kecantikan/ketampanan), mulia bangsonyo (kemuliaan bangsanya), banyak haratonyo (banyak hartanya), tinggi sikolahnyo (pendidikannya), aluih budinyo (akhlak atau kebaikannya), dan taat agomo (taat agama/Islam).
Selain itu, ia juga mengatakan, jika memilih perempuan di Minangkabau agar tidak terlalu mengharapkan pada empat pandangan, yaitu karena kecantikan, kemulian bangsa, harta, dan pendidikannya. Akan tetapi, hal yang paling diutamakan adalah budi dan agamanya.
“Sebab, rancak rupo indak baiman, itu pangaka cilako dalam kampuang, manggala dalam nagari; Mulia bangso babudi indak, congkek takubuah tantangannyo, manjajak di masyarakat; Urang kayo jauah agamo, tumbuahlah tamak jo sarakah, jo pitih urang diaragonyo; Ilmu tinggi akhlak kurang, alamaik cadiak nan menjua, negara digadaikannyo,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, ia juga menyebutkan adapun kriteria lain yang diperhatikan dalam memilih perempuan di Minangkabau. Jika perempuan tersebut tidak terlalu cantik, tidak berpendidikan tinggi, tidak kaya, dan yatim piatu. Namun, memiliki budi nan elok dan taat beribadah. Jadi, itulah perempuan yang dipilih menjadi pasangan hidup.
“Sesuai dengan hadis Nabi: Hendaklah kamu memilih istri yang baik agama dan akhlaknya, kalaulah tidak demikian niscaya kamu kecewa, (HR.Ahmad),” pungkasnya. [yls]
Komentar
Posting Komentar