Langsung ke konten utama

Masjid Tuo Kayu Jao, Unik dan Bersejarah

Masjid Tuo Kayu Jao, Solok [Foto: Yori Leo Saputra]

Solok, Jurnalismuda – Masjid Tuo Kayu Jao merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid ini terletak di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. 

Menurut Jodi (22), selaku warga setempat, mengatakan masjid Tuo Kayu Jao telah berdiri sejak ratusan abad yang lalu, tetapi tidak diketahui secara pasti  kapan berdirinya. 

“Berdasarkan catatan sejarah bahwa ada yang mengatakan bangunan ini berdiri sejak tahun 1599. Ada juga yang mengatakan bangunan ini lebih tua daripada tahun tersebut. Namun, di sisi lain ada juga yang mengatakan bangunan ini berdiri sejak abad ke-16.” Ujarnya, Minggu (24/10/2021).

Dalam pembangunan masjid ini, adapun tokoh masyarakat yang berperan penting pada saat itu, tidak lain itu Angku Masyhur dan Angku Labai. Mereka adalah bagian dari tiga unsur kepimpinan di Minangkabau, yaitu niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai. 

Bangunan masjid tua ini memiliki arsitek yang bercorak Minangkabau. Bangunan masjid ini memiliki panjang 15 meter dan lebar 10 meter. Bangunan masjid ini terbuat dari kayu Jao yang dicat berwarna coklat kehitaman. Atap masjid terbuat dari ijuk dengan ketebalan lebih kurang 15 cm. Bentuk atap ini memiliki corak yang berbeda. Pada bagian depan (mihrab) berbentuk gonjong rumah gadang, sedangkan pada bagian tengah terdiri dari tiga tingkatan atap yang berbentuk limas dan dilengkapi mustaka. Kumudian atap ini disanggah oleh 27 tiang. Di sisi lain, masjid ini juga terdapat keunikan pada jendela masjid yang dibuat berdasarkan banyak rukun salat. 

Masjid ini memiliki satu pintu masuk yang terdapat di bagian tengah belakang masjid. Pada sisi ini juga terdapat beduk atau tabuah yang berukuran panjang lebih kurang 8 meter, sedangkan pada sisi kanan masjid terdapat bagunan tua yang tidak dihuni lagi. Dahulu, bangunan ini digunakan masyarakat setempat sebagai Taman Pendidikan Al-Quran dan Madrasah Diniyah Awaliyah. Semantara itu, pada sisi kiri dan depan masjid terdapat tempat wudu dan makam Angku Labai. 

Disebut masjid tertua, masjid ini juga merupakan salah satu cagar budaya di Sumatra Barat yang diawasi oleh Pelestarian Cagar Budaya Purbakala. Masjid ini terletak di dataran rendah yang dikelilingi oleh berbagai tumbuhan yang menghijau. Kemudian juga terdapat taman dan tempat pemandian anak-anak, serta makam Angku Masyhur dan  beberapa makam lainnya. 

Jadi, tidak heran masjid ini menjadi salah satu daya tarik wisata di Sumatra Barat, khusunya di Kabupaten Solok. Selain bersejarah, tempat ini juga menarik dan memiliki udara yang sejuk. [yls]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mengubah atau merubah?

Ranah Pesisir, Jurnalismuda — Mengubah atau merubah? Penulisan kedua kata ini sering kali terjadi keliru. Apalagi kamu yang masih baru dalam menulis, pastinya sering kebingungan dalam menggunakan kedua kata ini. Oleh karena itu, dalam artikel ini saya akan ulas mengenai kedua kata. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini! (1)  Budi   mengubah susunan kalimat itu. (2)  Jaka tidak merubah susunan kalimat itu . Contoh kalimat (1) dan kalimat (2) di atas, jelas predikat tersebut memiliki penulisan   kata yang berbeda. Jadi, menurutmu, penulisan yang benar adalah mengubah atau merubah ? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), kata ubah dan rubah memiliki makna yang berbeda. Kata ubah merupakan kata kerja yang bermakna ‘tukar atau ganti’, sedangkan kata rubah adalah kata benda yang bermakna ‘binatang jenis anjing, bermoncong panjang, makanannya daging, ikan, dan sebagainya’. Secara morfologis, kata ubah memiliki kemampuan bergabung dengan beberapa afiks b...