Ustaz Adi Hidayat |
Jurnalismuda.co—Manusia dipanggil salat oleh Allah Swt. melalui azan. “Ayya ‘alash sholaah” ‘mari melaksanakan salat.’ Lalu, kenapa di antara munusia ada pula yang bertanya. Kenapa kita mesti salat? Lanjutkan kalimatnya, “Hayya ‘alal falah.” Jadi, ketika Allah Swt. meminta kita salat, Allah Swt. tidak butuh dengan salat kita. Yang butuh itu adalah kita! Semuka langit dan bumi bila kita tidak sujud kepada Allah Swt., Allah tidak akan pernah turun statusnya sebagai Tuhan. Tetap Rabbul Alamin! Yang butuh Allah Swt. adalah kita.
Allah Swt. meminta kita salat agar kita hidup sukses dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat. Bukankah yang punya kesuksesan itu Allah? Yang punya kebahagian itu Allah? Yang punya kekayaan itu Allah? Yang punya ketinggian itu Allah? Yang punya segalanya itu Allah? Lalu, kenapa kita tidak sujud dan dekati Allah? Andaikan kita bersujud dan mendekati Allah Swt., niscaya Allah akan berikan kemudahan kepada hambanya. “Wasjud Waqtarib.” ‘ Sujud itu dekat dengan Allah Swt.’ Bukankah hukum kedekatan itu selalu bersanding dengan kemudahan?
Andaikan kita dekat dengan pemimpin pekerjaan maka urusan pekerjaan kita akan dimudahkan olehnya. Mahasiswa dekat dengan dosen maka dosen akan memudahkan urusan mahasiswa dalam bimbingan. Kalau kita dekat kepada Allah Swt., apa yang tidak mudah bagi Allah Swt. untuk hambahnya. Tidak ada yang tidak dimudahkan oleh-Nya. Jadi, bila ada di antara kita selama ini yang belum tercapai keinginannya. Mungkin saja, itu bukan karena kita yang tidak hebat melainkan hal itu disebabkan karena kita kurang dekat kepada Allah Swt.
Editor: Yori leo Saputra
Komentar
Posting Komentar