Langsung ke konten utama

Keutamaan-Keutamaan Salat Tahajud

Sumber Foto: Instagram Oki Setiana Dewi

Apa saja keutamaan-keutamaan salat Tahajud?

Pertama, ternyata salat Tahajud adalah sifat orang yang bertakwa dan calon penghuni surga. Kalau ingin dikategorikan sebagai orang yang bertakwa maka dia tidak akan meninggalkan salat Tahajud.  Sebagaimana Allah Swt. berfirman yang artinya “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman surga dan mata air sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya, mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, mereka sedikit tidur di waktu malam dan selalu memohon ampun di waktu pagi sebelum fajar.” (lihat Surah Az-Zariat ayat 15—18). Jadi, di sini, Allah Swt. menginformasikan kepada kita, semua orang yang bertakwa, yang mendapatkan surga, sedikit waktu tidurnya di waktu malam, dia lebih banyak bangun untuk meminta ampun kepada Allah Swt.

Kedua, keutamaan Tahajud adalah tidak sama antara orang yang salat malam dengan orang yang tidak salat malam. Allah Swt. berfirman  yang artinya “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya, orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." Jadi, dalam Surah Az-Zumar ayat 9, tidak sama antara orang yang senantiasa bangun salat malam—dia tahu dapat keutamaan, dia tahu dapat pahala, dia tahu doa dikabulkan oleh Allah Swt.—tidak sama dengan orang yang tidur terlelap. Orang-orang yang bangun salat malam pasti dia punya motivasi. Kenapa dia lakukan? Karena dia tahu keutamaan-keutamaan dalam beribadah.

Ketiga, keutamaan dari salat Tahajud adalah sebaik-baiknya sunnah seperti yang kita ketahui bahwa sebaik-baiknya puasa adalah puasa di bulan suci Ramadan. Kemudian, sebaik-baiknya salat setelah salat wajib adalah salat malam. Jadi, setelah salat wajib ternyata yang afdal adalah qiyamullail ‘menghidupkan malam.’

Keempat, tenyata keutamaan dari salat Tahajud adalah kebiasaan orang-orang yang saleh. Jadi teman-teman, kalau indikatornya gampang ya. Kalau kita lihat ada orang-orang yang saleh mengademkan hati, ternyata salah satu indikatornya ialah mereka tidak meninggalkan salat malam.

Kemudian, keutamaan salat Tahajud yang kelima adalah sebaik-baik orang adalah orang melaksanakan salat Tahajud. Sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda “Sebaik-baik orang adalah Abdullah. Maksud di sini adalah Ibnu Umar, seandainya ia mau melaksanakan salat malam. Maknanya adalah sebaik-baiknya orang adalah orang yang senantiasa melaksanakan salat malam atau salat Tahajut.”


Editor: Yori Leo Saputra
Sumber: Ceramah Ustazah Dr. Oki Setiana Dewi, M.Pd.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mengubah atau merubah?

Ranah Pesisir, Jurnalismuda — Mengubah atau merubah? Penulisan kedua kata ini sering kali terjadi keliru. Apalagi kamu yang masih baru dalam menulis, pastinya sering kebingungan dalam menggunakan kedua kata ini. Oleh karena itu, dalam artikel ini saya akan ulas mengenai kedua kata. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini! (1)  Budi   mengubah susunan kalimat itu. (2)  Jaka tidak merubah susunan kalimat itu . Contoh kalimat (1) dan kalimat (2) di atas, jelas predikat tersebut memiliki penulisan   kata yang berbeda. Jadi, menurutmu, penulisan yang benar adalah mengubah atau merubah ? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), kata ubah dan rubah memiliki makna yang berbeda. Kata ubah merupakan kata kerja yang bermakna ‘tukar atau ganti’, sedangkan kata rubah adalah kata benda yang bermakna ‘binatang jenis anjing, bermoncong panjang, makanannya daging, ikan, dan sebagainya’. Secara morfologis, kata ubah memiliki kemampuan bergabung dengan beberapa afiks b...