Ada manusia yang belum pernah diuji oleh Allah Swt.
Namanya istidraj. Istidraj itu adalah kehidupan yang selalu enak dan
menjauhkannya dari Allah Swt. Artinya, rahmat Allah, Allah cabut dari hidupnya.
Banyak orang yang tidak pernah salat. Bahkan, bersedekah pun pelit, tetapi
kenapa hidupnya kaya dan tidak pernah miskin? Apakah ada orang di kampung kita
yang seperti itu? Ada! Kenapa kok hidupnya selalu enak dan tidak ada miskinnya?
Padahal, dia pelit, tidak pernah salat, tidak pernah mengeluarkan zakat, tetapi
kenapa usahanya bisa berkembang? Sedangkan kita yang selalu rajin menunaikan
salat fardu, rajin salat tahajud, rajin salat duha, rajin bekerja, dan rajin
bersedekah. Namun, hidup kita tidak pernah berubah dibandingkan sebelumnya.
Jangan khwatir, itu tandanya rahmat Allah masih ada pada kita. Jadi, kemiskinan
adalah ujian dari Allah Swt. Tanda Allah menyayangi sesorang hambanya adalah ia
selalu diuji. Jika ada seseorang yang tidak pernah diuji, itu tandanya Allah
sudah tidak mencintainya lagi.[YLS].
Ranah Pesisir, Jurnalismuda — Mengubah atau merubah? Penulisan kedua kata ini sering kali terjadi keliru. Apalagi kamu yang masih baru dalam menulis, pastinya sering kebingungan dalam menggunakan kedua kata ini. Oleh karena itu, dalam artikel ini saya akan ulas mengenai kedua kata. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini! (1) Budi mengubah susunan kalimat itu. (2) Jaka tidak merubah susunan kalimat itu . Contoh kalimat (1) dan kalimat (2) di atas, jelas predikat tersebut memiliki penulisan kata yang berbeda. Jadi, menurutmu, penulisan yang benar adalah mengubah atau merubah ? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), kata ubah dan rubah memiliki makna yang berbeda. Kata ubah merupakan kata kerja yang bermakna ‘tukar atau ganti’, sedangkan kata rubah adalah kata benda yang bermakna ‘binatang jenis anjing, bermoncong panjang, makanannya daging, ikan, dan sebagainya’. Secara morfologis, kata ubah memiliki kemampuan bergabung dengan beberapa afiks b...
Komentar
Posting Komentar