Langsung ke konten utama

Memahami Perbedaan Kata Adalah, Ialah, dan Yaitu

Ilustrasi: Yori Leo Saputra


Tulisan ini saya tulis untuk mempertajam pemahaman saya tentang perbedaan kata adalah, ialah, dan yaitu. Ketiga kata tersebut pernah ditanyakan oleh dosen penguji saya kepada saya saat sidang skripsi di ruang seminar. Beliau bertanya apa perbedaan masing-masing dari kata itu? Jika dilihat, pertanyaan beliau begitu sederhana, tetapi jangan disepelehkan. Untuk menjawabnya, butuh pemahaman dan konsep yang jelas, jika tidak bisa keliru dalam menjawabnya. Oleh karena itu, mari kita lihat penjelasan berikut mengenai perbedaan kata adalah, ialah, dan yaitu.

Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), kata adalah merupakan kata kerja yang memiliki makna: Pertama, bermakna ‘identik dengan’. Contohnya: Pancasila adalah falsafah bangsa Indonesia. Kedua, bermakna ‘sama maknanya dengan’. Contohnya: Setahun adalah dua belas bulan.; dan. Ketiga, bermakna ‘termasuk golongan atau kelompok’. Contohnya: Katak adalah hewan amfibi yang dapat hidup di dua alam.

Kridalaksana, dalam Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia (1985), menyebutkan, kata adalah dan merupakan tergolong ke dalam kata kerja kopula. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), kata kopula diartikan sebagai kata kerja yang menghubungkan subjek dengan komplemen, misalnya mencuri adalah tindakan tercela.; atau mencuri merupakan tindakan tercela.

Berdasarkan contoh di atas, terlihat bahwa kata kerja kopula berfungsi untuk memberikan difinisi atau pengertian. Namun, untuk membedakan kata adalah dengan kata merupakan, ialah: Pertama, kata adalah untuk mendeskripsikan suatu arti yang mutlak, sedangkan kata merupakan untuk mendeskripsikan suatu arti yang dapat merujuk pada satu atau lebih arti yang tidak mutlak. Kedua, kata adalah merupakan “kata dasar” dalam entri KBBI menurut abjad A, sedangkan kata merupakan adalah “kata atau turunan” dari kata dasar rupa yang digabungkan dengan imbuhan me-kan, menjadi merupakan. Kata ini ada di entri abjad R, bukan di abjad M.

Kemudian, kata ialah. Kata ialah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), merupakan kata berkategori p (partikel) yang berfungsi sebagai penghubung di antara dua penggal kalimat yang menegaskan perincian atau penjelasan atas penggal yang pertama. Contohnya: Hadiah ini ialah untuk istriku yang setia.; Tugas bibi ialah menjaga anak-anak dan membersihkan rumah.

Di sisi lain menyebutkan, kata ialah berfungsi untuk memberikan definisi atau pengertian yang menunjukkan arti sebab-akibat (Scientia.id). Contoh: Siapa yang berkotek ialah yang bertelur.; Siapa yang bertanam ialah yang menunai.

Selanjutnya, kata yaitu. Kata yaitu berbeda dengan kata adalah dan kata merupakan, sebab kata yaitu bukanlah kata kerja kopula, melainkan kata yang berkategori partikel. Sebagai kata partikel, kata yaitu dilabeli dengan huruf p dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016). Jika dilihat dari segi maknanya, kata yaitu merupakan kata penghubung yang digunakan untuk merinci keterangan kalimat. Contoh: Kakak saya menyukai tiga warna, yaitu merah, putih, dan hitam.; Ali membeli tiga barang, yaitu pensil, buku gambar, dan krayon.

Kemudian, Nafisah (dalam Riswan, 2021:22), menyebutkan, kata yaitu adalah konjungsi penegas. Lebih lanjut, Nafisah (dalam Riswan, 2021), menyebutkan, konjungsi pengenas berfungsi untuk menekan atau meringkas bagian kalimat yang telah disebutkan sebelumnya. Adapun contoh lain yang termasuk dalam konjungsi penegas, yaitu kata seperti, bahkan, apalagi, yakni, dan kata umpama.

Di sisi lain, hal yang perlu diketahui ialah, bahwa kata yaitu dan yakni merupakan dua kata yang bersinonim. Selain memiliki makna sebagai konjungsi untuk merinci dalam kalimat, kata yaitu juga bermakna  ‘yakni’. Begitu pun sebaliknya, kata yakni memiliki makna ‘yaitu’ (lihat, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016). Dengan demikian, kata yaitu dan yakni ialah kata yang berkategori sama dan bermakna sama serta berkedudukan sama sebagai konjungsi penegas dalam suatu kalimat.

Untuk membedakan kopula dengan partikel dapat dilihat dari segi fungsinya dalam tataran kalimat. Biasanya, kopula adalah dan merupakan dapat mengisi predikat dalam sebuah kalimat, sedangkan partikel yaitu dan yakni tidak dapat mengisi predikat dalam kalimat. Namun, hal itu berbeda dengan kata ialah. Moeliono dkk. dalam Tata Bahasa Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2017), menyebutkan, kata ialah dapat berfungsi sebagai predikat dalam sebuah kalimat. Dengan kata lain, kata yaitu dapat menduduki fungsi yang serupa dengan kopula adalah dan merupakan. Akan tetapi, jika dilihat dari unsur kategorinya, kata ialah tidak bisa disamakan dengan kopula adalah dan merupakan, sebab kata ialah berkategori partikel. Dengan demikian, kata ialah, yaitu, dan yakni adalah kategori kata yang sama (partikel) dalam bahasa Indonesia.

Demikianlah penjelasan saya mengenai perbedaan kata adalah, ialah, dan yaitu dalam bahasa Indonesia. Semoga penjelasan singkat ini dapat mencarahkan Anda, terutama saya yang menulisnya. Selamat mencoba.
___________

Penulis:

Yori Leo Saputra, Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Negeri Padang.

Tulisan ini sudah dimuat di Rahma.id. Silakan lihat juga di sini https://rahma.id/memahami-perbedaan-kata-adalah-ialah-dan-yaitu/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mengubah atau merubah?

Ranah Pesisir, Jurnalismuda — Mengubah atau merubah? Penulisan kedua kata ini sering kali terjadi keliru. Apalagi kamu yang masih baru dalam menulis, pastinya sering kebingungan dalam menggunakan kedua kata ini. Oleh karena itu, dalam artikel ini saya akan ulas mengenai kedua kata. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini! (1)  Budi   mengubah susunan kalimat itu. (2)  Jaka tidak merubah susunan kalimat itu . Contoh kalimat (1) dan kalimat (2) di atas, jelas predikat tersebut memiliki penulisan   kata yang berbeda. Jadi, menurutmu, penulisan yang benar adalah mengubah atau merubah ? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), kata ubah dan rubah memiliki makna yang berbeda. Kata ubah merupakan kata kerja yang bermakna ‘tukar atau ganti’, sedangkan kata rubah adalah kata benda yang bermakna ‘binatang jenis anjing, bermoncong panjang, makanannya daging, ikan, dan sebagainya’. Secara morfologis, kata ubah memiliki kemampuan bergabung dengan beberapa afiks b...