Langsung ke konten utama

Akibat Durhaka kepada Ibu

Ilustrasi: Canva.com

SEORANG anak yang durhaka kepada ibunya—sesungguhnya mengantarkan kehinaan dalam hidupnya. Oleh karena itu, wajar ada rumus, “muliakan ibumu maka Allah akan memuliakan hidupmu. Bahagiakan ibumu maka Allah akan membahagiakan hidupmu.” Dan jujur hari ini, kita menjadi apa, menjadi siapa karena doa siapa? Doa, Ibu.

Ternyata durhaka kepada ibu juga dapat mengantarkan kesempitan dalam hidup. Mohon maaf, siapa pun hari ini yang merasa sempit rezekinya, merasa sulit hidupnya—sedang berusaha, tiba-tiba mandak, kemudian kerja dan karir tidak ketemu titik hasilnya maka silakan intropeksi diri. Boleh jadi ada salah Anda kepada ibu.

Selain itu, durhaka kepada ibu juga dapat mengantarkan keburukan dalam hidup. Tidak hanya keburukan di dunia semata, melainkan juga mengantarkan seseorang ke dalam api neraka. Karena durhaka kepada ibu, kepada orang tua, merupakan bagian dari dosa besar. [Yori].

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mengubah atau merubah?

Ranah Pesisir, Jurnalismuda — Mengubah atau merubah? Penulisan kedua kata ini sering kali terjadi keliru. Apalagi kamu yang masih baru dalam menulis, pastinya sering kebingungan dalam menggunakan kedua kata ini. Oleh karena itu, dalam artikel ini saya akan ulas mengenai kedua kata. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini! (1)  Budi   mengubah susunan kalimat itu. (2)  Jaka tidak merubah susunan kalimat itu . Contoh kalimat (1) dan kalimat (2) di atas, jelas predikat tersebut memiliki penulisan   kata yang berbeda. Jadi, menurutmu, penulisan yang benar adalah mengubah atau merubah ? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), kata ubah dan rubah memiliki makna yang berbeda. Kata ubah merupakan kata kerja yang bermakna ‘tukar atau ganti’, sedangkan kata rubah adalah kata benda yang bermakna ‘binatang jenis anjing, bermoncong panjang, makanannya daging, ikan, dan sebagainya’. Secara morfologis, kata ubah memiliki kemampuan bergabung dengan beberapa afiks bahasa Indonesia. Sa