Langsung ke konten utama

Postingan

4 Hal yang Akan Dipertanyakan Allah di Hari Kiamat

Ilustrasi: Canva.com. SAUDARA yang dicintai oleh Allah Swt., ada empat hal yang akan ditanya oleh Allah Swt. pada hari kiamat kepada setiap manusia. Hal ini dapat kita lihat dalam sabda Rasulullah saw. berikut. “Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga dia ditanya empat perkara oleh Allah Swt.” (HR. Imam Ahmad). Nah, apa saja empat perkara itu, berikut penjelasannya. 1. Manusia akan Ditanya tentang Umurnya Umur merupakan anugerah terindah dari Allah Swt. yang di dalamnya tersirat nikmat sehat dan nikmat kesempatan untuk beribadah. Maka kita akan dipertanyakan, apakah umur yang berharga itu kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menjalankan perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya? Ataukah justru kita habiskan atau sia-siakan untuk kemaksiatan? Maka itu, hati-hatilah, umur kita akan dipertanyakan oleh Allah Swt. di hari kiamat. 2. Manusia akan Ditanya tentang Ilmu yang Dimilikinya Ilmu adalah cahaya yang menerangi kehidupan. Namun, ilmu akan menj
Postingan terbaru

Keutamaan Bersedekah dalam Islam

Ilustrasi: Molas Imeges SEDEKAH merupakan perbuatan yang sangat mulia dianjurkan. Semakin sering seseorang bersedekah, semakin dekatlah ia dengan kemuliaan. Semakin rajin bersedekah, semakin nyata kebenaran dalam dirinya. Oleh karena itu, terdapat beberapa keutamaan yang bisa diraih oleh orang yang gemar bersedekah. Pertama, orang yang bersedakah memperoleh kebaikan yang sempurna. Tanda seseorang itu baik adalah rajin bersedekah. Semakin rajin ia bersedekah, semakin tertanamlah kebaikan dalam hidupnya. Ketika bersedekah, ia memberikan yang terbaik sesuai firman Allah berikut. “Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu, sungguh   Allah Maha Mengetahui (Q.S. Ali-‘Imran 3: 92). Kedua, sedekah dapat menghapuskan dosa. Nabi Muhammad saw. bersabda “Sedekah dapat memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi). Seseorang yang gemar bersedekah akan diamp

3 Tanda Kebahagiaan Sejati Menurut Islam

Ilustrasi: Oneinchpunch SETIAP manusia pasti mendambakan kehidupan yang bahagia, penuh dengan ketenangan, penuh dengan kebaikan, dan ingin bahagia di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana disebutkan pada doa Sapu Jagad “Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.” Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, ada tiga tanda seseorang dikatakan bahagia atau mendapatkan kebahagiaan. Pertama, kebahagiaan itu bisa didapatkan ketika kita bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah Swt. Bersyukur artinya berterima kasih kepada Allah Swt. atas semua anugrah-Nya. Imam Al-Ghazali menyebutkan ada tiga cara bersyukur, yaitu syukur dengan hati, syukur dengan lisan, dan syukur dengan perbuatan. Syukur dengan hati adalah meyakini bahwa semua yang kita miliki merupakan pemberian Allah Swt. Kalau kita paham dan yakin   semua karunia itu datangnya dari Allah Swt. maka tidak akan ada waktu untuk kita mengeluh, gelisah, bahkan kufur dengan apa

Nasihat Iman Hasan Al-Bashri yang Dapat Menguatkan Hati agar Tenang dan Bahagia

Ilustrasi: Baris-Ozer BEBERAPA poin penting yang dapat kita petik dari nasihat Iman Hasan Al-Bashri adalah: 1.       Keyakinan bahwa rezeki kita telah ditentukan oleh Allah Swt. sehingga kita tidak perlu khawatir dan dapat bersikap tenang dalam urusan rezeki. Rezeki bisa berupa harta, pekerjaan, jodah, dan lain sebagainya. 2.       Kesadaran bahwa amal ibadah kita adalah tanggung jawab pribadi sehingga kita harus fokus beramal dan berbuat baik tanpa membanding-bandingkan dengan orang lain. 3.       Pemahaman bahwa Allah Swt. selalu mengawasi dan melihat setiap perbuatan kita sehingga kita harus berhati-hati untuk tidak melakukan dosa dan maksiat. Pengawasan Allah Swt. tidak akan pernah luput meskipun manusia tidak dapat melihatnya. 4.       Kesadaran akan kedekatan kematian yang dapat datang kapan saja sehingga kita perlu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mempersiapkan bekal terbaik untuk menghadapi kematian. Dengan mengamalkan nasihat-nasihat ini, semoga hati kita sem

Siksa Paling Ringan di Neraka

Ilustrasi: Igorzh SIKSA yang paling ringan di neraka adalah orang yang disiksa dengan memakai sandal yang terbuat dari api neraka. Ketika sandal itu dipakai maka ubun-ubunnya mendidih. Dosa ini bukan disebabkan karena meninggalkan salat, bukan karena dosa zina, dan bukan pula karena dosa ribah, melainkan karena dosa-dosa kecil yang menjadikan sebab masuk neraka. Selain dibakar dengan api neraka, timah cair yang mendidih juga diminumkan kepadanya, meski dia tahu itu panas. Tapi, karena dia haus yang sangat kehausan. Dia tetap meminumnya. Kemudian hancurlah perutnya, kembali lagi, kemudian haus lagi, dan begitu seterusnya disiksa. Itu baru siksa ringan! Nah, bagimana dengan siksa berat. Bagaimana jika kita durhaka kepada orang, bagaimana kita mengambil hak orang lain, bagaimana kita berzina, bagaimana kita yang memakan riba, dan bagaimana juga yang meninggalkan salat. Bagaimana hukumannya? Naudzubillah Min Dzalik , sesungguhnya siksa Tuhan amatlah keras kepada orang-orang yang b

Akibat Durhaka kepada Ibu

Ilustrasi: Canva.com SEORANG anak yang durhaka kepada ibunya—sesungguhnya mengantarkan kehinaan dalam hidupnya. Oleh karena itu, wajar ada rumus, “ muliakan ibumu maka Allah akan memuliakan hidupmu. Bahagiakan ibumu maka Allah akan membahagiakan hidupmu .” Dan jujur hari ini, kita menjadi apa, menjadi siapa karena doa siapa? Doa, Ibu. Ternyata durhaka kepada ibu juga dapat mengantarkan kesempitan dalam hidup. Mohon maaf, siapa pun hari ini yang merasa sempit rezekinya, merasa sulit hidupnya—sedang berusaha, tiba-tiba mandak, kemudian kerja dan karir tidak ketemu titik hasilnya maka silakan intropeksi diri. Boleh jadi ada salah Anda kepada ibu. Selain itu, durhaka kepada ibu juga dapat mengantarkan keburukan dalam hidup. Tidak hanya keburukan di dunia semata, melainkan juga mengantarkan seseorang ke dalam api neraka. Karena durhaka kepada ibu, kepada orang tua, merupakan bagian dari dosa besar. [Yori].

Disebut Manusia karena Ada 3 Unsur

Ilustrasi: Yori Leo Saputra Saya ingin mengajak saudara-saudara untuk mengenal lebih jauh tentang diri kita. Sebagai manusia, mungkin masih ada di antara kita sampai detik ini masih belum kenal dengan diri sendiri. Sebenarnya, ketika Allah Swt. menciptakan kita—disebut manusia kalau memiliki tiga unsur. Jika tiga unsur ini tidak ada pada manusia maka berkuranglah nilai kemanusiaannya, baik itu umat muslim maupun nonmuslim. Semua pasti terdiri dari tiga unsur ini. Maka itu, pastikan hingga detik ini tiga unsur ini masih ada pada diri kita. Kira-kira apa saja tiga unsur itu? Mari kita lihat.  Pertama, fisik atau jasad. Inilah yang menjadi bagian paling nyata dari manusia. Fisik atau jasad juga menjadi tahap pertama dalam proses penciptaan manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk” (Q.S. Al-Hijr 15:28).  Sement