Langsung ke konten utama

Postingan

Anak Angkat di dalam Adat Minangkabau

Jurnalismuda.com -- Pernikahan merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Sebagaimana Rasulullah saw. menyebutkan bahwa tujuan pernikahan ialah untuk menyempurnahkan separuh agama. Tak hanya itu, dalam hadis pun juga banyak yang menjelaskan tentang pernikahan. Salah satu yang menjadi faktor alasan orang untuk menikah adalah ingin mendapatkan keturunan.  Anak adalah anugerah dan amanah terbesar yang diberikan oleh Allah Swt. di dalam sebuah perkawinan, karena anak merupakan penerus hidup, penerus keturunan, serta penerus harta warisan nantinya. Selain itu, mempunyai anak menjadi suatu kebanggaan dalam berumah tangga. Akan tetapi, tidak semua orang dari perkawinan itu yang dapat melahirkan si buah hati. Mengingat keinginan yang begitu besar untuk mendapat si buah hati, maka berbagai cara yang dilakukan orang untuk mendapatkannya. Salah satu tindakan yang dilakukan ialah dengan mengangkat anak. Pengangkatan anak disebut juga dengan adopsi. Secara etimologi ado...

Citraan, Majas, dan Retoris

A. Citraan   Citraan adalah penggunaan kata-kata atau ungkapan dalam karya sastra yang memiliki fungsi penting untuk membangkitkan respons sensorik penikmat karya sastra (Nurgiyantoro, 2015: 410). Citraan merupakan kumpulan citra, the collection of images, yang dipergunakan untuk menuliskan objek dan kualitas tanggapan indera  yang dipergunakan dalam karya sastra, baik dengan deskripsi secara harfiah maupun kias (Abrams dalam Nurgiyantoro dan Kenny dalam Nurgiyantoro, 2015). Baldic (dalam Nurgiyantoro, 2015) mendefinisikan citraan sebagai suatu bentuk penggunaan bahasa yang mampu membangkitkan kesan yang konkret terhadap suatu objek, pemandangan, aksi, tindakan, atau pernyataan yang dapat membedakannya dengan pernyataan atau ekspositori yang abstrak dan biasanya ada kaitannya dengan simbolisme.  Nurgiyantoro (2015) membagi citraan atas: 1) citraan penglihatan (visual), 2) pendengaran (audiotoris), 3) gerak (kinestetik), 4) rabaan (taktil termal), dan 5) penciuman (olfakto...

Sinopsis dan Unsur Intrinsik Novel Marajo Karya Amran S.N

Sinopsis Novel Marajo Karya Amran S.N. Penulis menceritakan novel ini tentang kisah panjang dari bumi Minangkabau. Cerita ini berawal dari setelah wafatnya seorang raja Macedonia yang bernama Raja Iskandar Zulkanain di Babylon secara mendadak. Kemudian selir raja, yaitu Putri Kandauxia dan ketiga putranya yang bernama Olif, Dipang, dan Marajo ke luar dari istana karena mereka terancam oleh musuh dari raja yang bernama Khat Monx, Slanx, dan Mongka. Ketiga hubulang ini, ingin menghabiskan seluruh keturunan raja karena balas dendam. Namun, nasib baik berpihak kepada Putri Kandauxia dan ketiga putranya. Mereka berhasil meloloskan diri dari ketiga hubalang itu, karena diselamatkan oleh pengikut setia raja yang bernama Catri dan Tuo Batu, yang merupakan penguasa Padang Bangkai. Kemudian, Catri dan Tuo batu menceritakan kepada selir raja bahwa kerabat-kerabat raja banyak di Agyb. Ia menyuruh Putri Kandauxia dan ketiga putranya berangkat menuju Agyb menggunakan dandang besar. Demi keselamatan ...

Pergeseran Peran Mamak di Minangkabau Terhadap Kemenakan Perempuan pada Masa Sekarang

Jurnalismuda.com -- Minangkabau adalah salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia. Di samping itu, Minangkabau juga merupakan satu-satunya suku bangsa di Indonesia yang menganut sistem kekerabatan matrilineal, artinya garis keturunan ditarik berdasarkan garis keturunan ibu. Jika dibandingkan dengan suku-suku yang ada di Indonesia bahwa suku Minangkabau dapat dikatakan suku yang terbilang unik. Seperti kita ketahui, Minangkabau adalah salah satu nagari yang tersistem dan terpola dengan adat istiadatnya. Hal itu tampak jelas dengan adanya konsep pemetaan peran seseorang yang tersusun rapi dalam masyarakatnya, seperti halnya pada seorang mamak. Secara umum, mamak adalah saudara laki-laki dari ibu, kakak atau adiknya. Sedangkan, menurut Amir Syafrudin (2006: 181) mamak adalah “paman” yang merupakan saudara laki-laki dari ibu. Sementara itu, Graves (2007:14) juga mengatakan mamak mempunyai kedudukan yang sejajar dengan ibu karena beliau saudara kandung. Namun, dalam sistem kekerabatan mat...
Campur Kode pada Percakapan Dialog dalam Kumpulan Cerpen Kupu-Kupu Banda Mua Karya Elly Delfia Yori Leo Saputra 1810721003 Universitas Andalas, Padang Email: yorileosaputra03@gmail.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang ditemukan. Permasalahan tersebut ialah terjadi penggunaan campur kode yang terdapat pada percakapan dialog dalam kumpulan cerpen Kupu-Kupu Banda Mua karya Elly Delfia. Peneliti menemukan bahwa terdapat pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa daerah (bahasa Minang dan bahasa Jawa), serta bahasa asing (bahasa Inggris dan bahasa Gaul) yang digunakan dalam dialog. Tujuan penelitian ini dilakukan ialah  menjelasakan wujud campur kode dalam kumpulan cerpen Kupu-Kupu Banda Mua karya Elly Defia. Metode atau teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah (1) metode simak, (2) metode baca, (3) metode catat. Hasil penelitian ini bahwa campur kode yang digunakan meliputi dari bahasa Minang, bahasa Gaul, bahasa Inggris, dan ba...

Pentingnya Menerapkan Ilmu Kebahasaan dalam Puisi

Jurnalismuda.com -- Puisi adalah suatu karya sastra yang menggambarkan suatu pemikiran, perasaan, dan peristiwa yang dibentuk secara imajinatif, emosional, dan struktur gaya bahasa, serta irama yang khas. Waluyo  (2020:25) juga berpendapat bahwa puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkosentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batin. Untuk menciptakan sebuah puisi yang indah, tentu saja seseorang diajak untuk berpikir secara kreatif, baik dalam menentukan tema, judul, gaya bahasa, maupun pemilihan diksi yang tepat untuk digunakan. Di samping itu, puisi akan lebih indah jika diterapkan ilmu kebahasaan secara matang. Namun, kesalahan yang sering terjadi ketika dalam menulis puisi ialah seorang penyair lebih mengutamakan dan  mementingkan gaya bahasanya sendiri, tanpa ada memperhatikan kaidah penulisannya, seperti yang terjadi dalam antologi puisi...