Pagi-pagi, ibuku mau berangkat ke pasar. Tak seperti biasanya ibuku pergi ke pasar jam segini. Hari masih menunjukkan pukul 07.00 pagi. Ibuku mau minta diantarkan ke pasar. Padahal, aku masih letih karena habis ngerjain tugas tadi malam sampai pukul 03.00 pagi. Ibuku terus memanggil namaku di depan pintu kamar untuk minta diantarkan ke pasar. “Nak, tolong antarkan ibu ke pasar ya.” “Iya bu, tunggu dulu. Sebentar.” Sebenarnya badanku sangatlah terasa letih dan capek. Karena aku merasa tak tega melihat ibu yang selalu memanggilku di depan pintu kamar, aku siap-siap dulu. “Tunggu, ya, Bu. Aku mandi dulu.” “Iya, cepat ya, Nak.” Setelah aku selesai mandi dan mau mengantarkan ibu ke pasar, tiba-tiba saja kepalaku terasa pusing. Wajah ibu lalu berubah kelihatan kusam dan marah padaku. Setiap ibu minta tolong padaku, ada saja hal yang terjadi padaku. Kali ini kepalaku benar-benar terasa pusing. Namun, ibu mengira aku bohong kepadanya. “Mau apa nggak ngantarin ibu ke pasar!” “Iya, Bu...
Cerdas Melalui Literasi