Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Enam Pertimbangan Memilih Perempuan di Minangkabau

Gadih Minang [Foto: Jurnalismuda.blogspot.com] Padang, Jurnalismuda  – Sebagaimana Rasulullah Saw. dalam hadis (HR. Bukhari) telah menyebutkan bahwa ada empat faktor yang menjadi patokan seseorang dalam memilih jodoh, baik itu jodoh laki-laki maupun perempuan, yaitu dilihat dari harta, keturunan, ketampanan atau kecantikan, dan agamanya.  Dilansir dari Republika.co.id , ternyata keempat faktor ini bisa menjadi penunjang dalam berumah tangga seseorang agar tetap kuat dan berdiri kokoh dalam mengarungi kehidupan. Nah, hal itu tidak jauh berbeda dengan sistem yang diterapkan dalam adat Minangkabau. Dalam memilih perempuan di Minangkabau, adapun keriteria yang harus diperhatikan. Dt. Parpatiah Nan Sabatang, menyebutkan, bahwa ada 6 hal yang harus diperhatikan, yaitu rancak ruponyo (kecantikan/ketampanan), mulia bangsonyo (kemuliaan bangsanya), banyak haratonyo (banyak hartanya), tinggi sikolahnyo (pendidikannya), aluih budinyo (akhlak atau kebaikannya), dan taat agomo (taat...

Aliran Sungai Banda Kali Besar, Masyarakat Malah Memanfaatkan Kondisi Tersebut Menangkap Ikan

Rosiki menangkap ikan di sungai Banda Kali [Foto:Yori Leo Saputra]

Masjid Tuo Kayu Jao, Unik dan Bersejarah

Masjid Tuo Kayu Jao, Solok [Foto: Yori Leo Saputra] Solok, Jurnalismuda – Masjid Tuo Kayu Jao merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid ini terletak di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat.  Menurut Jodi (22), selaku warga setempat, mengatakan masjid Tuo Kayu Jao telah berdiri sejak ratusan abad yang lalu, tetapi tidak diketahui secara pasti  kapan berdirinya.  “Berdasarkan catatan sejarah bahwa ada yang mengatakan bangunan ini berdiri sejak tahun 1599. Ada juga yang mengatakan bangunan ini lebih tua daripada tahun tersebut. Namun, di sisi lain ada juga yang mengatakan bangunan ini berdiri sejak abad ke-16.” Ujarnya, Minggu (24/10/2021). Dalam pembangunan masjid ini, adapun tokoh masyarakat yang berperan penting pada saat itu, tidak lain itu Angku Masyhur dan Angku Labai. Mereka adalah bagian dari tiga unsur kepimpinan di Minangkabau, yaitu niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai.  Bangunan m...

Masyarakat Bahasa, Verbal Repertoir, Faktor Sosio-Situasional, dan Variasi Bahasa

A. Masyarakat Bahasa Defenisi awal masyarakat bahasa ditemukan oleh Leonard Bloomfield (1933) yang menulis masyarakat bahasa sebagai “Sekelompok orang yang menggunakan sistem tanda-tanda ujaran yang sama adalah masyarakat bahasa”. Defenisi ini mencerminkan keyakinan bahwa masyarakat bahasa berarti monolingual berbeda dalam suatu bangsa, negara dan memiliki satu bahasa yang sama. Defenisi ini berfokus pada analisis dan deskripsi fitur linguitik, semantik dan percakapan yang diidentifikasikan oleh otoritas bahasa sebagai milik kelompok tertentu (Morgan, 2014). Defenisi masyarakat bahasa menurut para ahli, yaitu sebagai berikut: 1. Bolomfiel (dalam Aslinda dan Leni Syafyahya) mendefenisikan masyrakat bahasa adalah sekelompok manusia yang menggunakan sistem isyarat bahasa yang sama. 2. Masyarakat bahasa adalah sekelompok orang yang satu sama lain bisa saling mengerti sewaktu mereka berbicara (Corder dikutip Aslinda dan Syafyahya, 2007: 8). 3. Fishman (1976: 28) menyebut masyarakat tutur ad...

Hubungan Kebudayaan, Bahasa, dan Masyarakat

1. Hakikat Kebudayaan dan Bahasa Nababan (2010:163) mengelompokkan definisi kebudayaan atas empat golongan, yaitu (1) definisi yang melihat kebudayaan sebagai pengatur dan pengikat masyarakat; (2) definisi yang melihat kebudayaan sebagai hal-hal yang diperoleh manusia melalui belajar atau pendidikan (nurture); (3) definisi yang melihat kebudayaan sebagai kebiasaan dan perilaku manusia; dan (4) definisi yang melihat kebudayaan sebagai sistem komunikasi yang dipakai masyarakat untuk memperoleh kerja sama, kesatuan, dan kelangsungan hidup masyarakat manusia. Koentjaningrat (1992) mengatakan bahwa kebudayaan itu hanya dimiliki manusia, dan tumbuh bersama dengan berkembangnya masyarakat manusia. Untuk memahami Koentjaningrat, menggunakan sesuatu yang disebut “kerangka kebudayaan”, yang memiliki dua aspek tolak yaitu (1) wujud kebudayaan, dan (2) isi kebudayaan. Yang disebut wujud kebudayaan itu berupa (a) wujud gagasan, (b) perilaku, (c) fisik dan benda. Sedangkan, isi kebudayaan terdiri da...

Sosiolinguistik dan Ruang Lingkupnya

1. Pengertian Sosiolinguistik Sosiolinguistik mererupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan sangat erat. Untuk memahami sosiolinguistik perlu dibicarakan apa yang dimaksud dengan sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, dan mengenai lembaga-lembaga dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat. Sedangkan, linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajian. Dengan demikian, disimpulkan bahwa sosiololinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat. Berikut ini definisi sosiolinguistik menurut pakar yang tidak terlepas dari persoalan hubungan bahasa dengan kegiatan-kegiatan atau aspek-aspek kemasyarakatan, yaitu sebagai berikut: (1) Sosiolinguistik didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan berbagai ...

Kosakata dan Sumbernya

A. Definisi Kosakata Definisi kosakata menurut ahli, yaitu sebagai berikut: 1. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2016), kosakata merupakan sebuah kata nomina (benda) yang memiliki makna perbendaharaan kata, yang berarti memiliki banyak kata. 2.  Abdul Chaer (2007), kosakata berarti 1. Semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa. Dalam hal kosakata bahasa Indonesia, maka yang disebut dengan kosakata bahasa Indonesia adalah semua kata yang ada dalam bahasa indonesia seperti yang didaftarkan di dalam kamus-kamus bahasa Indonesia; 2. Kata-kata yang dikuasi oleh seseorang atau seklompok dari lingkungan yang sama; 3. Kata-kata atau istilah yang digunakan dalam suatu bidang kegiatan atau ilmu pengetahuan; 4. Sejumlah kata dari suatu bahasa yang disusun secara alfabetis beserta dengan sejumlah penjelasan makna, layaknya sebagai sebuah kamus. Semua morfem yang ada dalam suatu bahasa.  Penjelasan ini memberikan definisi bahwa kosakata bukan hanya secara gramatikal yang disebut ka...

Kiat Menulis dan Ketehanan Budaya

Saya  menonton vidio seminar kebudayaan di Youtube. Vidio seminar itu merupakan seminar kebudayaan yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Budaya Sumatra Barat di Grand Ina Muara Padang. Saya mendapat vidio tersebut dari Bapak Firdaus Abie (Redaktur Rakyat Sumbar). Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi vidio tersebut. Menurut saya, vidio tersebut sangat bagus ditonton  oleh para pelajar tanah air, terutama bagi masyarakat Sumatra Barat karena banyak sekali pengetahuan penting yang dapat  diambil dari seminar yang disampaikan oleh Bapak Firdaus Abie. Beliau adalah selaku narasumber dalam seminar kebudayaan tersebut. Tema seminar kebudayaan tersebut ialah “Tradisi Menulis dan Ketahanan Budaya”. Adapun tiga pertanyaan yang saya dengar dari penanya dalam seminar itu. Apa saja? Pertama , pertanyaan Bapak Rinaldi (ASN Pemko Padang) -- Bagaimana cara menulis yang tepat  dan kiat-kiat dalam memberikan motivasi kepada generasi muda, supaya lebih suka menulis dan m...

Unsur Drama Bulan Bujur Sangkar Karya Iwan Simatupang

1. Tokoh dan Penokohan a.   Orang Tua Orang tua merupakan tokoh utama dalam naskah drama “Bulan Bujur Sangkar” . Dia adalah seorang laki-laki tua   yang berusia 60 tahun. D alam drama ini diceritakan bahwa selama hidupnya   ia hanya menyia-nyiakan hidup untuk membuat dan mendirikan tiang gantungan. Karakter yang menonjol pada  tokoh ini  adalah orang gigih, penghasut, dan  putus asa. “Gigih” buktinya ia rela menghabiskan masa hidupnya untuk hanya mendirikan tiang gantungan. “Penghasut” buktinya ia berasil membujuk anak muda untuk memprakt ek kan dirinya pada tiang gantungan tersebut. “Putus asa” buktinya ia mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. b.   Anak Muda Dalam drama ini diceritakan bahwa tokoh Anak Muda adalah seorang prajurit t e ntara dari kerajaan   yang menjalankan tugasnya di hutan. Pertemuan tokoh Anak Muda dan Orang Tua di dalam drama ini  menimbulkan  suatu pecakapan yang panjang. Ciri Anak Muda adalah tokoh yang gagah, tam...